Meredamnya hiruk-pikuk SNMPTN menjadi titik awal dibukanya kembali fase galau yang sempat tersendat. Masih karena keraguan yang sama, bahkan makin menguat, setelah gw tahu kalau ternyata ada urusan keluarga yang lebih utama dan membutuhkan dana dibandingkan kepentingan gw ini. Karena gw gak mau lagi untuk kesekian kalinya dibuat bingung dan bimbang, maka saat itu juga gw dituntut untuk siap.
Siap untuk mematuhi keputusan yang gw buat beberapa waktu lalu, yaitu mengorbankan diri sendiri.
Siap untuk melepaskan apapun yang gw dapatkan, walau memang rasanya pasti perih.
Next : Plan B
No comments:
Post a Comment