Sunday, February 3, 2013

Semester Gundah Gulana

Gw sudah curcol kan mengenai ketiga sistem memuakkan yang harus selesai dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan? Kondisi finalnya adalah : tidak ada yang selesai. Bayangkanlah rasanya hati gw ketika gw mengetik kalimat terakhir dengan jari-jari tangan gw sendiri. Dan ternyata, setelah 2 tahun gw melakoni seluruh derita rimba belantara ini, gw belum bisa menghasilkan apa-apa. Gw tetap LEMAH, seperti biasanya. Gw tidak fenomenal, hanya persis sama seperti mahasiswa kebanyakan.

Sistem pertama dikomentari "terlalu besar" oleh dosen pembimbing yang bersangkutan. Mending kalau pengakuan itu datangnya di awal-awal kehidupan, nah ini setelah menyentuh tahap desain interface, ya pilihan apa lagi coba yang kami punya kalau bukan melanjutkan apa yang sudah kami mulai? Daripada kami rempong ganti judul dan akhirnya sangat kekurangan waktu untuk mengerjakannya, mendingan kami mencoba meneruskan sesuatu yang sudah sampai di tengah jalan, walaupun akhirnya bergegalauan ria juga karena tugas luar biasa ini tidak keliatan titik rampungnya sampai minggu terakhir perkuliahan aktif.

Proses pengodingannya gw iringi dengan pembelajaran pelan-pelan karena gw bukan programmer Java kelas Advanced. Kesabaran gw pun berbuah pada form login yang tuntas tergenggam di tangan. Oh yeah. Gw memperoleh momennya, dan dari situlah kepercayaan diri gw bangkit. Tapi ternyata dunia itu kejam, kawan. Semangat anak muda yang gw pelihara hancur luluh lantak saat gw dihadapkan pada realita : semakin dalam kutangani sistem ini, semakin chaos-lah struktur programnya -_- 

Gw ngerti apa maksud pesan error yang di-generate Netbeans. Karenanyalah gw bolak-balik hapus-tambah-edit kode-kode di bagian-bagian yang gw pikir berkaitan dengan itu. Gw berperang secara tegar melawan rule-rule OOP, bersekutu sama internet, rela budget bertambah demi mengompensasi meningkatnya jumlah gelas kopi yang perlu dikonsumsi per hari, serta ngansos gak sudah-sudah. Tapi apa? Tulisan-tulisan merah itu tetap muncul di layar. Ketika gw gak punya ide lagi yang mana yang harus diperbaiki, maka gw cuma bisa bingsal. 

Puncaknya adalah : gw menyerah. Pola pikir para developer Java belum tercakup dalam akal sehat gw.  Gw memilih tidak mengusahakannya lagi karena 1) perkuliahan ini tidak terbatas pada sistem sial ini aja. Masih berjibun beban hidup yang harus gw perhatikan, 2) kepala gw sudah lelah, dan ia harus "diservis" secepat mungkin untuk melayani segala beban tersisa yang gw singgung di poin (1), serta 3) deadline sudah datang. Atas dasar pertimbangan itulah, maka gw menyerahkan CD berisi source code yang gw buat kepada Sang Dosen, disertai dengan pernyataan apa adanya. Mungkin Sang Dosen kecewa, juga rekan setim gw, tapi... ya gimana? Gw mencoba memaafkan diri gw dengan memaklumkan status gw yang masih mahasiswa, yang masih dekat dengan kata "gagal".

Satu alasan yang tertinggal : 4) hati gw sudah sama jenuhnya, dan beliau ingin lepas dari jeratan moral yang diberikan proyek ini padanya. Kalian gak tau betapa senangnya gw sesudah Sang Dosen menerima sistem yang tidak kelar itu tanpa syarat. Gw berlarian di koridor sampai mau kepeleset di depan pintu lab. 

CONTINUED to Semester Gundah Gulana 2.

No comments:

Post a Comment