Wednesday, October 22, 2014

Sebuah Obat Hati

Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki, dari mana kita belajar ikhlas.
Jika segala yang kita impikan segera terwujud, dari mana kita belajar sabar.
Jika setiap doa kita terus dikabulkan, dari mana kita belajar ikhtiar.

Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketulusan.
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar keikhlasan.
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang memaafkan.
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan.
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang ketangguhan.
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kemurahan hati.

Tetap semangat, sabar, dan tersenyum.
Karena kamu sedang menimba ilmu di Universitas Kehidupan.

Tuhan menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “kebetulan".
Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata.




Dalam setiap peristiwa, seterbaik apapun atau seterburuk apapun, jika kita tidak terlalu menutup mata pada apa yang telah diberikan-Nya, atau jika kita tidak terlalu meratapi pada apa yang tidak diberikan-Nya, maka akan selalu ada syukur setelahnya. (Almania Febrasari) 


No comments:

Post a Comment