Monday, September 5, 2011

Catatan Akhir Bulan Agustus

Agustus adalah periode kebangkitan untuk otak kanan. Setelah gw curcol habis-habisan tentang diri gw yang punya masalah dalam merealisasikan semua ide dari kepala gw, Tuhan menjawabnya dengan 44 posting di bulan ini. Hahaha. Big thanks once again to God! Karena Dia yang tidak pernah meninggalkan gw sendirian dalam keterpurukan :)


Baterai kehidupan gw kembali terisi penuh setelah dicecoki dengan sederet judul film. Mulai dari yang perdana di layar kaca sampai yang sebenernya udah gw tonton sebelumnya. Bede emet deh ulangan juga, yang penting gw punya kegiatan yang bisa menghabiskan waktu selain tidur. Karena, sumpah gila, Agustus ini porsi tidur gw benar-benar melebihi batas. Bahkan gw berhipotesis jangan-jangan gw terinfeksi Trypanosoma gambiense karena gw pernah tidur dari selesai sahur sampe buka puasa. Apa-apaan coba?! Tapi emang gw akui kalau malemnya gw begadang gak kira-kira dan itu terjadi hampir setiap hari. Tapi kan kalo pas siangnya tidurnya borongan gitu ya sma aja boong dong. Itu mah namanya menggeser waktu tidur ; tidurnya sendiri tetep aja kebo.

Gak gw banget ah. Sial.


Film terakhir yang gw saksikan di bulan ini adalah Phone Booth. Film ini berhasil membuka mata gw kalau gak perlu ada adegan baku hantam seru, slow-motionnya desingan-desingan peluru, atau mobil melayang jungkir balik terus masuk-masuk toko dengan nabrak kaca jendela, atau intrik-intrik macho lainnya untuk membuat sebuah film dikategorikan berkualitas. Phone Booth gak punya semua itu, tapi jelas sukses berat dalam menyentil rasa terpenting dari hati para penikmat film untuk terus-terusan menikmati filmnya : penasaran. Bayangpun, film ini cuma bermodalkan sebuah boks telepon umum, tapi berhasil memaksa gw excited habis-habisan dan tahan gak pindah-pindah channel waktu lagi iklan. Padahal sebenernya konfliknya standar ; seseorang diancam lewat telepon umum kerabat terdekatnya akan dibunuh kalau gak melakukan apa yang pengancam tersebut inginkan. Salut deh sama pembuat skenarionya yang sudah dengan sangat brilian mengemas topik yang sederhana begini dalam rentetan dialog yang membuat gw pengen banget nonton sampai habis. Seriusan, gw gak hoax.


Yang gw sayangkan adalah Ramadhan ini merupakan Ramadhan paling menyedihkan yang pernah gw lewati. Gimana gak sedihlah ; tarawih males, tadarus juga gak khatam, ibadah paling giat cuma shalat lima waktu yang itu pun memang harusnya giat kan karena hukumnya wajib? Sementara orang sibuk berebut pahala, gw sibuk dong mewarnai mind-map. Sesaat fenomena akhir Juni terkilas balik : di saat semua orang sibuk nungguin pengumuman SNMPTN, gw sibuk nonton Jack Sparrow. Ditambah lagi, gw bertingkah bodoh di pagi Idul Fitri dengan bangun jam sembilan pagi. Koplak super pokoknya.


Setelah ini, gw mau berdoa dan mengumpulkan niat untuk menghadapi "semester setan" bulan depan. Maunya sih semangat '45, tapi tetep aja keluarnya semangat '93. Hahaha.

(Maksud gak? '93 itu tahun kelahiran gw. Jadi, semangatnya semangat bayi. Wakakakak)


No comments:

Post a Comment