Saturday, July 23, 2011

SNMPTN 2011 in Series : Hari-H (II)

Previous : SNMPTN 2011 in Series : Hari-H (I)


Kemampuan IPA adalah lumbung harta gw yang kedua. Aneh emang mengingat tradisi kebanyakan orang yang menempatkan kemampuan IPA sebagai andalan terakhir, atau mungkin perannya hanyalah peramai belaka, bahkan dianggap seperti pengganggu. Untuk gw, justru Kemampuan Dasar yang jadi bencana, pasalnya di sanalah soal-soal Bahasa berada. Dari pengalaman yang sudah-sudah, yang namanya bahasa, sangat terlihat relativitasnya. Maksudnya, saat kita ketemu satu soal beginian, dalam bahasa apapun itu, ketika satu kunci jawaban mengatakan "ini", maka tidak pernah tertutup kemungkinan kalau kunci jawaban lain mengatakan "itu". Bukannya tambah ngerti, gw malah makin bingung. Lain dengan MIPA. Gw sangat suka sifat MIPA yang seperti fungsi : selalu tepat satu. Untuk setiap pertanyaan, hanya ada satu jawaban ; yang tidak akan pernah berubah apapun penerbitnya. Ini alasannya kenapa gw lebih bersemangat di hari kedua dibanding hari pertama. Gw sangat siap untuk memperbaiki poin-poin galau yang gw panen kemarin dan membuat sebuah kepastian.

Ini alasannya kenapa gw lebih ganteng di hari kedua daripada hari pertama *apaansih*


-------o0o--------


Oh, I love science.


Itu denotasi, kawan. Sebuah denotasi yang membuat tensi harapan gw kembali menggantung tinggi. Gw cinta si pembuat soal kali ini. Siapapun Anda, dimanapun Anda berada, dalam wujud apapun Anda sekarang, percayalah wahai si pembuat soal, Anda selalu berada dalam rahmat dan berkah Tuhan XD

Selesai ujian, gak bisa gw sembunyikan mimik bahagia dari wajah gw, yang hanya dengan sekali lihat, orang akan cepat berpikir,'Wah, ini dia calon maba.' Itu ekspresi bahagia yang jujur, bukan abal-abal model senyum di luar padahal di hati kacau balau karena LJK kayak keju Swiss. Saat itu, intuisi gw berkata kalau pilihan kedua sudah ada di genggaman. Selanjutnya, gw mencoba berpikir positif soal pilihan pertama, tapi rupanya hati gw masih terlalu bingung untuk sekedar yakin.


Yah, it's OK, toh saya masih punya Dia untuk dimintai pertolongan :)


Keju Swiss---banyak bolong-bolongnya -_-


Bukan hal yang mudah untuk bertahan. Semua rasa jenuh, bosan, capek, pusing, takut, dan bimbang selalu jadi rintangan besar dan butuh hati yang kuat untuk mengatasinya. Yang gw syukuri adalah separuh beban itu lenyap hari ini dan gw mampu mengubahnya menjadi sebuah energi positif yang tentu jadi suntikan moral berharga untuk bekal menghadapi tes selanjutnya. Pada akhirnya, terasa seperti keindahan jagat raya adalah milik gw. Mungkin memang pengaruh endorfin yang melebihi batas normal, tapi tampaknya inilah sensasinya ketika sukses di depan mata, dimana klaim memuakkan seperti di atas bisa dibilang pantas.


Setelahnya, gw hampir mengalami hibernasi. Memang sudah seharusnya alam mimpi menjadi tempat pelampiasan rasa senang, namun gw yakin raja dunia sekalipun tidak akan sesantai gw yang tertidur pukul 3 sore dan terbangun jam 11 siang esoknya.

Terserah, memang raja dunia tahu apa sih??? XP

No comments:

Post a Comment