Aku gak tau aliran gehol mana yang sudah dengan suksesnya mempublikasikan kata-kata semacam "beud", "bet", "unyu", "cemungudh", dan versi-versi lainnya yang sejenis. Aku cuma mau sedikit protes kenapa semua kosakata itu gak bisa lebih sedikit elegan (woh). Yakinlah kalau ini bukan sebuah kelainan sistem syaraf atau ada makhluk halus yang iseng-iseng menggelitik, tapi entah kenapa aku selalu merasakan feel aneh semacam geli kalau ngedenger kata-kata begituan yang lantas membuat aku memasukkan kata-kata tersebut dalam daftar 'Junk Word'. Emang sih di lingkunganku sekarang kata-kata di atas gak rame ; kalau mau dipaksa mengukur tingkat penggunaannya dengan angka, maka kubilang nyaris nol. Tapi namanya juga nyaris nol ya, bukan 'tepat nol', jadi tetep aja The Junk Words muncul dalam kehidupan.
Yang ngebuat risih sebenernya bukan geli-nya itu. Kalau cuma geli sesaat lalu lenyap, aku sih slow-slow aja. Tapi tau kan, aku ini suka dengan gak jelasnya mikirin hal-hal gak penting. Kerikil ada di tengah jalan aja kalau mau kubahas dan ku-output-kan jadi tulisan pasti bisa mencapai lebih dari selembar. Jadi, kalau baca atau ngedenger kata-kata aneh tadi, abis geli, pasti kepikiran lagi dan jalan pikiranku itu panjang banget nyambung kemana-mana ; sehingga secara tidak sengaja kata itu terulang di kepala dan ngebuat geli-nya berkelanjutan. Kesannya seolah-olah aku tersiksa secara halus gitu (lebay aja).
Aku tahu dan sadar gak semua orang punya reaksi alergi kayak yang aku alami. Mungkin aku yang terlalu gak wajar (ngaku). Terserah, kalau mau dibilang subjektif, ya memang subjektif banget posting ini ; tapi bede emet XP.
Terakhir, aku saranin jangan suka pake baju-baju jangkis deh. Tadi malem aku kepikiran begini : kalau tulisan jangkis di-English-in mungkin jadinya "junkish" (sumpagghh [apalah ini tulisannya] gak penting banget kan yang gw pikirin?).
Artinya childish kan kekanak-kanakan, so kalo mengikuti pola itu arti junkish jadi "kesampahan".
Sekali lagi, aku saranin jangan sering-sering pakai baju jangkis. Nanti aura Anda terasa seperti aura sampah, boy.
Yang ngebuat risih sebenernya bukan geli-nya itu. Kalau cuma geli sesaat lalu lenyap, aku sih slow-slow aja. Tapi tau kan, aku ini suka dengan gak jelasnya mikirin hal-hal gak penting. Kerikil ada di tengah jalan aja kalau mau kubahas dan ku-output-kan jadi tulisan pasti bisa mencapai lebih dari selembar. Jadi, kalau baca atau ngedenger kata-kata aneh tadi, abis geli, pasti kepikiran lagi dan jalan pikiranku itu panjang banget nyambung kemana-mana ; sehingga secara tidak sengaja kata itu terulang di kepala dan ngebuat geli-nya berkelanjutan. Kesannya seolah-olah aku tersiksa secara halus gitu (lebay aja).
Aku tahu dan sadar gak semua orang punya reaksi alergi kayak yang aku alami. Mungkin aku yang terlalu gak wajar (ngaku). Terserah, kalau mau dibilang subjektif, ya memang subjektif banget posting ini ; tapi bede emet XP.
Terakhir, aku saranin jangan suka pake baju-baju jangkis deh. Tadi malem aku kepikiran begini : kalau tulisan jangkis di-English-in mungkin jadinya "junkish" (sumpagghh [apalah ini tulisannya] gak penting banget kan yang gw pikirin?).
Artinya childish kan kekanak-kanakan, so kalo mengikuti pola itu arti junkish jadi "kesampahan".
Sekali lagi, aku saranin jangan sering-sering pakai baju jangkis. Nanti aura Anda terasa seperti aura sampah, boy.
J.Kidding :D
No comments:
Post a Comment