Aku pernah ikut ibuku beli sepatu. Pasalnya, sepatuku udah gak berbekas lagi bentuknya, hanya tersisa debunya saja.
#lebay abis
Aku dapet sepatu yang harganya 60.000 sepasang. Ibuku nawar 40.000. Tawar menawar yang cukup alot, kurasa ; tapi ibuku akhirnya mendapatkan sepatu itu dengan harga yang diinginkannya, hanya lebih 5.000 saja. Waw, dapat murah. Aku akui saat itu juga kalau ibuku adalah seorang negosiator yang ulung.
(yah, biasalah ibu-ibu. Memegang erat prinsip ekonomi : pengorbanan seminim mungkin, hasil semaksimal mungkin)
Tapi di jalan aku mikir : berapa sih untungnya orang jual sepatu itu? Kalau berasumsi dari 60.000 rupiah itu pedagang mendapat laba bersih 25.000, dan jika sehari itu ada 10 pembeli seperti ibu saya tadi, maka si pedagang telah kehilangan uang sebanyak Rp 200.000 setiap harinya! Buset! Kalau cuma untuk makan, dua-ratus-ribu-rupiah itu sudah mewah lho. Dalam sebulan, si pedagang bisa dapat income 6.000.000 rupiah kalau semua pembelinya bayar pake uang pas. WOW!!! Menyamai gaji sertifikasi PNS itu! Kalau begitu jadinya, mungkin profesi pedagang akan jadi profesi paling diminati di Indonesia.
Sekarang saya tahu alasannya kenapa para pedagang Indonesia (mungkin agak) susah kaya. Hahaha.
No comments:
Post a Comment