Kenapa gw disambut dengan bejibun masalah di Sabtu pagi gw yang indah? Apakah karena "masalah" dan "indah" sama-sama diakhiri dengan huruf 'h' sehingga keduanya berkorelasi? [mau sok etimologi tapi gak nyambung]. Atau karena gw yang sampa'h'? [sial].
Atau karena rektor kita si ******? #opini ala mahasiswa teladan (baca : jujur).
Ketika di subuh hari gw terbangun, kopi yang gw letakkan di atas CPU rusak telah mendingin. Dan juga berkurang seperempatnya, pertanda ada yang memasuki kamar pengap gw ketika gw sedang tidak terjaga dan menyeruputnya diam-diam. Setelah berdoa semoga "si peminum sebelum gw" tidak punya penyakit ganas apapun yang bisa menular melalui mulut, gw menghabiskan sisanya. Dengan cepat. Tepat. Kilat. Hebat.
Gw pun menyapa ebook Beginning Java yang menurut rencananya malam kemarin gw baca habis (lebai) namun tidak jadi karena ketiduran. Semua ini akibat dari kecapekan ketawa dan main gulat-gulatan tidak imbang di rumahnya Choi. Ckckck. Menyesal memang selalu datang belakangan. Terkadang gw ingin menukar kehidupan gw dengan miliknya "menyesal". Ya gimana gak tertarik coba, udah datengnya paling telat, yang jengkel orang lain pula.
Hahahaha. #daripada gw "krik krik krik".
Diiringi dengan suara Archuleta, gw membaca dengan seksama lembar per lembar literatur yang memuat 1154 page itu. Sesuatu banget pokoknya ketika gw tidak mengantuk sama sekali selama proses membosankan tersebut. Apakah karena energi melankolis yang berasal dari genre backsong gw melingkupi dan menopang jiwa raga gw? Yah, apapun itu, yang jelas gw menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk sampai pada materi per-kompile-an.
Tanpa ada hujan badai dan pangeran pembawa payung hitam, tiba-tiba gw teringat pada MinGW PC gw yang tidak mau dikompile lewat cmd. Dengan berbagai cara, sampai mengobrak-abrik internet, hingga memanipulasi environment variables secara sembarangan, akhirnya... tetep gitu-gitu juga. Gw langsung merasa telah melakukan hal yang sia-sia pada 60 menit yang lalu. Keputusan bulat pun gw eksekusi: mari reinstall saja dengan panduan dosen Programming di kampus.
Puas menyiksa diri gw sendiri, gw segera berangkat ke kampus untuk menyelesaikan segala hal yang perlu diselesaikan. Rintangan kali ini berada di motor Revo yang gw kendarai. Lock panel yang menutupi lubang kuncinya tidak mau terbuka sepenuhnya, sehingga menghalangi kuncinya untuk masuk. Alhasil, gw pun menghabiskan 15 menit untuk mendapatkan solusinya: membiarkan begitu saja lubang kunci jahanam tersebut terpapar ke udara.
Setelah sukses menyedot perhatian nyamuk-nyamuk MIPA T yang bekerja keras siang-malam, sekarang uretra gw yang minta dimanja. It's just about time, desakan siklus "upload 5 MB" akan segera dimulai.
Hiks hiks hiks.
No comments:
Post a Comment