Masih ingat dengan posting dimana gw curcol tentang betapa gemerlapnya tayangan-tayangan tengah malam? Ya, entah apakah ini faktor Tuhan yang kelewat sayang sama gw, pada Senin subuh, setelah iseng nyetel tipi abis shalat Isya, gw menemukan serial detektif-dan-ilmuwan-Harvard itu sedang on air! Dan sehabis perjuangan tidak mengedipkan mata sekejappun untuk melihat apa yang tercetak pada title bar-nya (lebai gak kenahan), gw pun berhasil mendapatkan judul filmnya : Fringe.
#Efek excited : meruncing bambu runcing pake insisivus.
Maka, esoknya, berbekal rasa menggebu-gebu di hati, gw mendatangi kampus untuk melaksanakan ritual sakral bernama "download". Gw berharap bisa membawa pulang beberapa episode untuk ditonton di rumah, karena saat itu stok hiburan yang tersisa untuk liburan hampir gak ada lagi. Mau hangout pun susah karena dilanda wabah kan-ker berkepanjangan yang entah kapan sembuhnya. Akhirnya, yang tertinggal hanyalah buku-buku soal tebel dan segudang literatur sains serta bisnis. Sebenarnya, walaupun gw suka tega membunuh mood orang-orang dengan asik belajar bertemankan suara ombak sementara yang lain sedang berenang di pantai sambil pipis gak bilang-bilang, gw juga se-spesies sama mereka yang nantinya akan tewas overdosis dengan mulut berbusa kalau sepanjang hidup digojrok terus sama soal-soal. Walaupun, yaaah..., progress belajar gw gak maju-maju dari situ-situ aja. Hehehe.
Pokoknya gw belum siap untuk menyiksa diri gw bersama bundelan SNMPTN. Titik.
Gw pun terpaksa bertanya-tanya: apakah QS Al-Insyirah ayat 5-6 memiliki makna reversibel, sehingga "...di balik kemudahan ada kesusahan" juga berlaku? Pasalnya, setelah googling dan memperoleh sekumpulan situs-situs yang gw inginkan, step per step yang muncul pasti seperti ini : Enter and confirm your e-mail address, and then, watch this! Just $XXX. Padahal ya, tepat di atasnya itu tercetak kata "FREE" besar-besar dengan warna super menggoda. Ini mah "Free after purchasing" namanya.
Apaan deh pake-pake teknik marketing yang menjatuhkan harapan begitu.
Mata gw menyipit, sipit, dan semakin sepet saat menemui kenyataan kalau semua solusi yang dikeluarkan Google (semuanya ya) menawarkan hal yang sama. Akhirnya, gw hanya bisa geleng-geleng kepala sambil menyumpah-nyumpah,"Simpen aja 'just' kalian itu untuk mereka yang saldo rekening banknya di atas 40.000 rupiah. Dan itu bukan gw."
Sampai gw teringat kalau Fringe adalah TV Show dari USA yang kemarin-kemarin dengan maraknya melambungkan usul untuk menerapkan Undang-Undang SOPA PIPA kepada masyarakat internet seluruh dunia. Oke, kalau kalian terlalu cupu sehingga gak tau apa itu SOPA PIPA, intinya adalah, jika SOPA PIPA bener-bener berlaku, tidak akan ada lagi download lagu gratis, atau download film gratis, atau download software gratis, atau apapun yang berbau gratis karena semua itu akan dipatenkan. Ah, gw gak bisa membayangkan akan sehampa apa hidup gw kalau 4shared dan Mediafire hanya memajang fitur Premium di homepage-nya. Tidak akan ada yang senang kecuali satu makhluk : Eugene Krab.
Alhamdulillahnya, melalui voting, peraturan lucu tersebut akhirnya ditolak. Hahaha. Ya iyalah. Emangnye kite-kite pade orang beduit bo'? Untuk beli beras aja kesannya sampe harus jual tulang, ini malah seabrek-abreknya mau dikomersialin. Gile aje.
-----------------------------------------------JUST JOKING----------------------------------------------
Kalau menurut gw sih, barang berlisensi yang boleh ada di jagat raya ini cuma media porno dan anak gadis. Sebab, jelas, media porno membawa mudharat yang besar, sedangkan anak gadis, ya jelas juga, masa' diobral dong?! Lo kira dagangan kolor tutup tahun yang 1000 perak bisa dapet 3??? Lalu, karena gw tidak pernah terjun ke dalam bidang pertama, maka gw tidak tahu-menahu soal nominal dana yang diperlukan atau tempat penebusan lisensinya. Tapi, kalau yang kedua, tentu saja jelas lagi, siapapun peminat yang tertarik memiliki lisensi seorang gadis, silakan berhadapan langsung secara jantan dengan ayah si gadis. Hahahaha.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jadi, jelas aja seluruh web yang gw temui mewajibkan pengunjungnya untuk membayar lisensi. Sakit rasanya saat nyadar kalau gw tidak berhasil membuat pencapaian apa-apa setelah selama 2 jam-an menatapi layar monitor sampai kepala gw mau pecah. Dalam perjalanan pulang bersama musik remix angkot, gw pun menganugrahkan "Watching Fringe" dengan titel "mimpi ke-101".
No comments:
Post a Comment