Oke, siapapun Anda, Anda benar. Ini cerita galau.
Yang entah kapan, saat gw secara rajin pergi ke kampus untuk alasan sok suci seperti ini: kuliah, ada sebuah spanduk hijau semarak (terbayang sesuatu kah?) dengan tulisan "Ulang Tahun Ke-9 Fakultas Kedokteran" tertera di atasnya.
Ya, lagi. Spanduk lagi. Kedokteran lagi.
Apakah memang panca indra gw yang kehilangan alasan ---gw kira bukan, karena objek pandangan lain yang bisa dibilang lebih indah adalah pancuran di tengah bundaran yang dengan sudut yang tepat, gw bisa melihat pelangi di sana tanpa harus hujan dulu--- atau memang ini sudah jadi takdir memuakkan, saat ini, gw benar-benar merasa kalau sepasang mata bola yang gw punya ini memiliki reseptornya sendiri. Seperti teori gembok-anak kunci yang berlaku pada enzim dan substratnya, maka seperti itulah gw yang tidak pernah bisa lepas dari hal-hal berbau medis. Asal Anda tau, ini sekuel ketiga dari seri box office "Spanduk Galau" dan gw sama sekali tidak bangga tentang itu. Gw sangka spanduk wisuda Fakultas Kedokteran kemarin akan jadi yang terakhir, tapi berlanjut sampai ke area bazar di belakang Rektorat dimana spanduk yang gw tangkap adalah "FAKULTAS KEDOKTERAN", sementara di dekat gw ada spanduk "PERPUSTAKAAN" yang gak kalah besarnya.
Gw bukan ingin membuang jauh-jauh visi dokter yang gw pelihara, tapi untuk saat ini, sebaiknya jangan ungkit-ungkit kedokteran di hadapan gw. Ada saatnya "hati gw terbakar", tapi bukan sekarang, karena jelas gw lebih pantas untuk bersikap cool daripada kelebihan semangat dan hiperaktif lagi sampai-sampai rela belajar Bahasa Indonesia ketika orang lain sedang berenang di pantai. Niat gw masih sangat besar tapi semua ini bukan lagi motivasi kalau sudah sukses membuat gw galau berkali-kali. Dunia terkesan menyebalkan pokoknya, dimana galau karena "nyaris dapet" itu lebih besar takarannya, berlipat-lipat malah, daripada karena "gak dapet". Kan bahaya namanya kalau sangking galaunya, gw jadi motong-motong arteri pakai gunting kuku XD
No comments:
Post a Comment