Jadi gw adalah sampel orang awam pada topik ini. Pasalnya, gw belum pernah terjerat cinta pada seseorang (syouh... "terjerat cinta" dong XD). Suka, dalam artian istimewa pun, atau kalau spesifiknya itu di atas hubungan persahabatan, juga gak. Mungkin bukan saatnya ya, atau gw terlalu perfeksionis sehingga semua orang terlihat kurang di mata gw, atau versi egoisnya adalah gw beranggapan kalau gw mampu mengerjakan segala sesuatunya sendirian sehingga belum butuh seorang pembantu (baca: pendamping). Hahaha. Whatever, pokoknya gw gak mau pacaran. Selain kata-Nya itu haram, gw juga tidak suka dengan filosofi dan gaya berpacaran itu sendiri. Pacaran itu terikat, terikat dengan pacar, sedangkan gw ini tipe-tipe manusia yang menjunjung tinggi kebebasan dan sangat benci diikat-ikat. Kalau gw pacaran, gw gak akan bisa melakukan apapun sesuka-sukanya lagi, setiap langkah yang gw buat harus dilaporkan pada Sang Pacar, perlu jaga jarak juga dengan orang-orang tertentu biar pacar tidak jeles, dan yang paling parah adalah harus ada budget tambahan untuk modal nge-date! Apaanlah~ hidup yang gak gw banget.
Lalu sepertinya gw ilfil dengan pertanyaan ini: "Lagi ngapain?", apalagi kalau dikasih embel-embel jadi "Lagi ngapain, yank?" Eeeegh---[tau gak sih, pas ngetik kata yang italic itu, tiba-tiba gw jadi kebelet pipis]. Gw rasa itu pertanyaan paling gak genah sejagat-raya sepanjang-masa. Kalau bukan orang baik aja, niscaya gw jawab begini,"Sebegitu pentingnyakah Anda sampai harus tahu saya sedang apa?!" Plis deh ah, gw gak sudi di-paparazzi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Qq : Putus...
Gw : Hah? Kenapa?
Qq : Aldo-nya terlalu serius gitu.
Gw : Lho? Serius gimana?
Qq : Ya... serius. Pacarannya udah gak bisa diajak seru-seruan lagi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
What?! Jadi pacaran itu untuk seru-seruan? Serendah itu tujuannya??? Ya, gw yang berstatus "awam" ini mengira alasan untuk pacaran lebihlah daripada itu, sebab berdiri (asumsinya) di atas cinta sama cinta. Tapi ternyata, cinta itupun akhirnya hanya sebuah bahan untuk mendapatkan keseruan. Ya ampun. Kalau cuma begitu, buat apalah pacaran? Buat apa susah-susah mengerti dan memahami dia, bersikap manis di hadapan dia, ngabisin uang untuk sekedar tampil memukau demi dia? Mendingan anggaran mingguan buat ngapel itu dikumpulin lalu cari sebuah tempat yang tinggi, terus bayar oknum penyedia fasilitas bungee jumping. Percayalah, keseruan yang didapatkan berkali-kali lipat lebih dahsyat daripada saat nonton bareng atau dinner dengan pacar.
No comments:
Post a Comment