Pernahkah Anda merasa seperti kehabisan waktu? Ingin bisa memanajemen waktu? Sebenarnya bukan itu masalah sebenarnya. Manajemen waktu adalah istilah yang sudah kadung salah kaprah dan lumrah digunakan.
Kita punya 24 jam yang sama. Waktu tidaklah berubah, tidak bisa kita buat jadi lebih singkat atau lebih lama. Dia juga tidak bisa dibuat menjadi lebih cepat atau lebih lambat. Kita tidak bisa memanajemeni waktu. Apa yang bisa kita atur adalah aktivitas kita; apa-apa yang kita lakukan dengan 24 jam yang kita punya.
Berikut adalah 20 pointer manajemen waktu hasil rangkuman pembelajaran saya yang akan baik sekali bila direnungi.
- Manajemen “waktu” hanya bisa dilakukan manakala kita sejak awal sudah punya kejelasan terkait apa-apa yang hendak kita capai dalam rentang waktu tertentu. “Manajemen Waktu” dan manajemen atau pencapaian impian adalah konsep yang beriringan.
- Hitung betul-betul setiap momen yang Anda jalani dan buatlah agar Anda benar-benar tak akan pernah menyesali setiap momen, tindakan dan aktivitas yang sudah pernah Anda jalani. Itu artinya sejak awal harus diupayakan bahwa semua yang Anda lakukan benar-benar punya nilai manfaat dan potensi barokah.
- Periksa lagi dan jika perlu revisi, perbaiki dan sempurnakan goal kehidupan Anda setiap bulannya, dan pastikan Anda menjadikan goal itu sebagai acuan untuk menentukan aktivitas bulanan dan mingguan. Pastikan bahwa setiap minggu dan bulannya Anda selalu membuat Anda jadi lebih dekat dengan goal yang Anda harapkan itu.
- Buatlah semacam reminder atau pengingat atas goal Anda, baik di rumah maupun di tempat kerja. Reminder ini baiknya berwujud sesuatu yang bisa Anda lihat dan dibayangkan bagaimana kedengaran dan rasanya.
- Carilah dan lakukan apa-apa yang Anda enjoy untuk lakukan yang sedapat mungkin itu akan berpotensi membawa kebaikan juga bagi orang lain. Lakukan sampai sedemikian baik hingga Anda memiliki keahlian khusus atau kepakaran di bidang tertentu.
- Belajarlah untuk menjadi insan yang optimis dan juga terus jaga prasangka yang baik kepada Tuhan Yang Maha Mulia atas segala kejadian ‘istimewa’ yang Anda hadapi. Itu semua bukanlah kemunduran, asal kita bersikeras untuk bisa belajar darinya.
- Jangan habiskan waktu untuk menyesali kegagalan dan mulailah belajar dari kesalahan. Memang butuh waktu, dan maka berilah diri Anda waktu untuk bisa dalam kondisi yang kondusif untuk belajar dari kesalahan. Yang penting Anda bisa ambil hikmah dan jadi insan yang lebih baik setelah keluar dari masalah Anda, atau semua gagal dan salah Anda hanya akan jadi momen yang menghabiskan waktu Anda secara percuma dan tak ada guna.
- Selalu ingatkan diri Anda bahwa,”Akan selalu ada cukup waktu untuk urusan-urusan yang penting.” Bila suatu urusan memang benar-benar penting, Anda harusnya bisa kok menyediakan waktu untuknya.
- Carilah terus cara untuk bisa mencari waktu luang, yakni dengan cara meminimalisir hingga membasmi aktivitas-aktivitas yang miskin manfaat atau tak punya manfaat jauh ke depan. Mulailah dari aktivitas yang dilakukan secara berlebih: nonton televisi berlebih, ngobrol dan bercanda berlebih, facebook berlebih, dan apapun aktivitas yang awalnya mubah namun lantas berpotensi jadi masalah.
- Pelajari kebiasaan-kebiasaan lama Anda dan pandanglah dengan kedewasaan di masa sekarang,”Adakah dari semua kebiasaan saya itu akan jadi buruk dan memakan waktu saya secara sia-sia?” Mintalah bantuan teman dan dapatkan umpan balik yang apa adanya: “Apakah Anda punya kebiasaan bersolek secara berlebihan dan terlalu lama setiap harinya?”, “Apakah Anda terbiasa makan sambil nonton televisi atau baca koran sampai butuh waktu lebih dari 30 menit secara percuma?”
- Milikilah sebuah sistem untuk manajemen waktu (lebih tepatnya: manajemen aktivitas) Anda. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari kertas tak bergaris, kertas yang sudah bertemplate, menggunakan komputer dengan excel atau outlook, menggunakan software manajemen aktivitas di blackberry ataupun handphone seharga 1 jutaan. Terserah, yang penting Anda melakukannya bukan untuk formalitas apalagi gaya-gayaan, yang penting Anda benar-benar terberdayakan dan terbantu dengan sistem itu. Catatlah apa-apa yang harus Anda lakukan dan sekedar catatan rupa rupa dari keseharian Anda)
- Buatlah perencanaan harian Anda pada subuh hari atau malam sebelumnya beserta prioritas-prioritas dari eksekusinya. Buatlah daftar dari hal-hal spesifik yang perlu dilakukan dalam setiap harinya, lalu buatlah prioritas dan lakukan yang terpenting terdahulu. Evaluasilah progress Anda di akhir hari.
- Memperkuat poin sebelumnya, lakukan urusan yang paling berat dan yang paling tidak mengenakkan di awal hari, yang pertama kali. Itu akan membuat hari Anda akan lebih enteng dan lebih lapang. Dan malah bisa jadi ketika urusan terberat sudah terselesaikan, itu malah akan membuat urusan/masalah yang kecil-kecil jadi menghilang. Coba saja.
- Lihatlah ke depan hingga beberapa bulan dan carilah apa-apa yang perlu Anda antisipasi sejak sekarang sehingga Anda bisa mencapai hasil yang lebih optimal dan mengatur waktu Anda secara lebih baik sebelum hari H nanti.
- Pergoki diri Anda sendiri ketika melakukan aktivitas yang miskin manfaat lalu segera suruh diri Anda sendiri untuk berhenti darinya. Lakukan berulang kali, bukan hanya Anda akan merasa lebih baik, kepercayaan diri Anda pun akan kian bertambah.
- Cari sebisa mungkin cara untuk berkonsentrasi pada urusan-urusan dan aktivitas prioritas tinggi. Dan namanya juga fokus dan kosentrasi, itu artinya Anda tidak melakukan banyak urusan dalam satu waktu.
- Alokasikan waktu Anda pada wilayah-wilayah yang akan beri Anda keuntungan dan manfaat jangka panjang.
- Delegasikan urusan-urusan tertentu yang memang pantas dan baik bila didelegasikan.
- Belajarlah untuk berkata “Tidak!” dengan cara yang baik, dengan kata-kata yang baik.
- Mintalah nasihat jika memang perlu. Belajarlah bukan dari mereka yang tampak banyak aktivitas, melainkan yang benar-benar bisa jadi pribadi yang kian mulia dari sekian banyak aktivitas mereka. Orang sukses bukanlah orang yang sibuk dan banyak aktivitas, melainkan mereka yang dari aktivitasnya bisa beri manfaat banyak bagi orang lain. Banyak sekali orang yang sibuk namun hanya mencapai sedikit saja. Sehingga penekanannya bukanlah pada kesibukan, melainkan pada hasil dan manfaat.
No comments:
Post a Comment