Sejujurnya saya iri. Mungkin bener kalau saya tidak cukup mampu untuk menjadi bagian dari mereka. Rasanya jleb-jleb-dalem sampai saya lupa dengan semua syukur yang setengah mati saya pelihara. Sampai saya gak inget kalau seharusnya saya sudah ikhlas.
Maaf kalau saya kesal gak beralasan. Maaf juga karena saya lebih milih denger suaranya Jesse McCartney daripada Kau yang memanggil-manggil. Maaf lagi karena manifestasi kekesalan saya kurang ajar kayak gitu.
No comments:
Post a Comment