Tuesday, July 1, 2014

Jadilah Perokok!

Gw kagak salah ketik itu.

Salah satu permasalahan yang merintangi negara saat ini adalah kepadatan penduduk yang tinggi. Untuk mengatasinya, kalau gak menekan laju pertumbuhan, atau menyamaratakan persebaran penduduk, ya meningkatkan angka kematian. Dan, seperti yang kebanyakan bungkus rokok bilang, dimana ia mampu menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin, maka gw simpulkan bahwa rokoklah alat yang tepat untuk mewujudkan solusi di atas. 

Kanker dan serangan jantung telah terbukti sebagai pembunuh papan atas sebagian besar manusia di muka bumi ini. Sementara itu, impotensi serta gangguan kehamilan dan janin jelas merupakan penghambat bagi bersemainya atau terlahir-dengan-selamatnya nyawa-nyawa baru ke dunia. See? Rokok, selain menekan laju pertumbuhan penduduk, juga meningkatkan angka kematian penduduk. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. There is no "mati satu tumbuh seribu". Apalagi, cara mati seperti ini kan disebut "manusiawi". Dibanding harus menurunkan tentara bersenjata untuk menembak massal penduduk agar jumlahnya berkurang, yang tentu saja menghabiskan dana, waktu, tenaga, belum lagi mengundang kecaman dari pihak internasional nantinya, lebih baik pakai cara yang "manusiawi" ini kan? Negara pasti sangat terbantu. Ya, sangat terbantu. Mereka yang mengonsumsi rokok, sudah mengurangi beban negara karena mati cepat, menghalangi pula munculnya beban-beban baru untuk pemerintah.

Ya ampun, kenapa kita tidak pernah terpikir tentang ide cemerlang kayak begini???

Tidak sampai di situ. Benar, tidak sampai di situ. Kalian tentu bisa lengkapi kalimat ini: "Penyumbang terbesar pendapatan Indonesia adalah...". Ya, perusahaan rokok. Maka itu, mereka yang mengonsumsi rokok, sudah mengurangi beban negara karena mati cepat, menghalangi munculnya beban-beban baru untuk pemerintah, juga menjadi penyetor paling hebat untuk kantong Ibu Pertiwi! Makin berat kadar candunya, makin besar lho pahala mereka karena sudah berkorban harta yang banyak untuk negara. Luar biasa ya? Gw gak habis pikir, ada warga negara yang setulus ini mengabdi.

Merekalah, para perokoklah, patriot bangsa era kemerdekaan! Ya, gw bukannya berkata muluk, tapi memang hanya itulah titel yang pantas. Para perokoklah patriot bangsa era kemerdekaan! Sekali lagi, para perokoklah patriot bangsa era kemerdekaan! Dibanding Pak Harto, gw lebih setuju kalau para perokok Indonesia yang dianugrahi gelar "pahlawan nasional". Beneran! Kalau masih waras, gw beralih jadi perokok deh sekarang juga! Iya, bener. Daripada kuliah tinggi-tinggi cuma jadi Febrasari Almania, mending ngerokok aja gw biar dibilang patriot bangsa era kemerdekaan!

Jadilah perokok! Ya ampun, kenapa kita tidak pernah terpikir tentang ide cemerlang kayak begini???

No comments:

Post a Comment