Gw mau menyapa 2nd di tengah-tengah himpitan kepentingan kuliah yang gak selesai-selesai ini. Entah kenapa gw gak bisa berbicara banyak di kolom status media sosial, sehingga gw memilih untuk nyampah di Blogspot aja. You know kalau gw memang LEMAH. Mungkin gw akan mulai merasa tidak nyaman kemudian muntah-muntah usus besar ketika banyak orang tahu kalau gw sedang galau. So... seperti itulah. Kemampuan gw untuk mendengar curhatan orang dengan baik tidak reversibel dengan kekuatan yang gw punya untuk membuka diri. You see, gw emang LEMAH.
Cerita diawali dari H+2, dimana saat itu gw akan meninggalkan tanah permainan yang berhasil gw nodai 18 tahun yang lalu ini untuk mengabdi ke desa orang. Lebai banget gw mengatakannya padahal mah cuma menghabiskan Ramadhan di luar kota. Mungkin iya kalau efek KKN ini memberikan apa yang selama ini gw idam-idamkan, yaitu sensasi jauh dari rumah. Tapi ternyata gw musti berkoar-koar juga perihal duit yang harus tabur tayar dari kantong gw dan orang tua gw cuma untuk jadi pesertanya. Belum lagi segala keribetan dan kelelahan yang harus gw lalui untuk menyusun dan menjalankan progja kelompok nantinya. Hati pun makin sakit rasanya ketika tersadar kalau jarak gw dengan Seseorang jadi tambah melebar. Dan, chance-nya besar sekali soal proyek-proyek TI yang akan ikutan nimbrung meng-amburadul-kan isi kepala gw. Oh Tuhan. Padahal hasrat hati ini cuma mau menikmati hidup apa adanya, tapi... kenapa??? *nada iklan*
Jadilah gw belanja... emm... atau begini tepatnya, menjadi supir untuk adek gw yang berbelanja atas nama gw. Kalau ditanya total pengeluaran hingga saat ini, mungkin udah lebih dari nominal SPP kuliah gw. Mungkin gw perlu merevisi frase umum kemahasiswaan menjadi begini : "Hidup itu keras... karena mahal!" Tapi ya sudah. Toh apapun keluh kesah yang gw keluarkan, mata-kuliah-enam-puluh-lima-dolar ini akan tetap jadi mata-kuliah-enam-puluh-lima-dolar. Bersama bobotnya yang 4 SKS, budget paling tumpah-tumpah, ditambah lagi dengan fakta dimana gw gak bisa mengijangi absennya, serta ilmunya gak bisa dikuasai hanya dengan sekedar duduk-duduk santai lama di depan PC, gw nobatkan mata kuliah ini sebagai yang paling sulit dalam karir perkampusan gw. Terkutuklah kalian, Para Perumus Kurikulum Pendidikan Tinggi. Sekali lagi, kalian telah menempatkan remaja-remaja tak nasionalis, seperti gw, sebagai petugas pembangun masyarakat Ibu Pertiwi. Gw menghadapi kontradiksi prinsip saat ini. Itulah, makanya gw sebut "paling sulit".
~~TERSADAR KEMUDIAN MENSKORSING POSTING~~
~~SEE YA AT NEXT DISTRACTION~~
No comments:
Post a Comment