Kehilangan jaket 300 ribu itu aja udah cukup untuk membuat titik bingsal gw sedikit bergolak dari angka nol. Dan kemudian Adek Gue kembali berbuat onar dengan temen-temennya di malam terhelatnya konser Noah, yang membuat suasana begadang gw begitu jamban dan akhirnya rela melarikan diri ke kampus esok paginya untuk memperbaiki kondisi hati. Rupanya gak semudah itu. Walaupun sudah mencapai target upload yang diinginkan, perasaan tak terdefinisi yang bercokol di dalam dada gw belum mau hilang juga.
Gw terjaga sampai larut malam. Kemudian roboh dengan koneksi internet berstatus UP. Sempat membuka mata menjelang waktu Subuh, tapi gak gak gak kuat, dan akhirnya tersadar saat layar handphone menunjukkan jam 07.20. Sial. Gw segera memutuskan untuk gak kuliah RPL dan melanjutkan tidur yang terusik barusan.
Mungkin sumber kekesalan terbesar gw minggu ini adalah sudah terlalu banyak orang yang mengabaikan gw sampai-sampai gw tidak tahan. Gak di sosmed, gak di kampus. Terkadang gw bingung, sebenernya yang salah ini gw atau mereka? Apakah gw yang sangat ingin diperhatikan, atau memang mereka gak ma(mp)u menanggapi? Gw tau kalau gw bukan orang yang carper dan gw juga paham seberapa besar kapasitas kesabaran yang gw punya. Percayalah, gak akan semudah itu gw kesel hanya karena di-ignore oleh satu, dua, atau tiga orang. Tapi ini laen, boy. Ini banyak! Yang artinya gak cuma satu, dua, atau tiga, tapi... banyak! So, kalau sudah begitu, tidak wajarkah gw kesal???
Belum lagi hubungan dengan Seseorang yang rasanya lain. Komunikasi kami gak seperti biasanya. Jauh gimanaaa gitu. Gak tau juga deh kenapa. Akhirnya gw mencoba menelusuri apa yang telah terjadi sebelumnya dan gw mendadak galau. Barangkali gw yang punya salah. Tapi gw juga masih menyimpan anggapan lain yang bilang bahwa semua ini terjadi karena gw yang oversensitive. Sesungguhnya Seseorang baik-baik saja. Gw aja yang berprasangka meleset. Tapi ya sudahlah. Toh gak ada ruginya juga minta maaf. Ya gak?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yah, setelah direnungi lebih lanjut, mungkin Dia sedang menguji gw saat ini. Dan entahlah gw lulus ujian atau tidak. Dan entahlah juga apakah ujian-Nya sudah selesai apa belum. Yang jelas, ketika teringat begitu, serta merta gw tertohok karena kemaren gw menyodok Seseorang Lagi dengan kata-kata,"sms gw yang terakhir mau ditanggapi gak?". Walaupun sah-sah aja dan memang begitulah seharusnya, niat gw saat itu hampir jahat, sehingga gw pikir gw sudah jahat. Ya Allah, aku tobat. Maaf kalau batas sabarku kurang panjang. Padahal kemaren-kemaren nyaris mau apdet status suram : "Kalau lebih baik apatis, terus kenapa gw harus peduli?". Untung gak jadi terealisasi. Alhamdulillah. Astaghfirullah juga.
Ya ampun. Kesabaran itu penting, bro. Karena kehilangan itu, gw gak cool seminggu ini. Memalukan banget. Hadeh.
No comments:
Post a Comment