Tuesday, January 22, 2013

Morning Super Thanks

Gw kembali melkol tepat setelah tugas Sistem Informasi II selesai. Tiba-tiba aja gw terbayang dengan obrolan ringan di suatu sore sepulang kuliah, bersama temen-temen gw, yang semuanya kebetulan pria, membicarakan awal pertemuan kita (Propti .red), Ospek Maba yang tidak pantas dibanggakan, dua rekan lain yang sampai baku hantam saat pembagian jaket angkatan, serta sedikit menyinggung masalah cinta anak muda.

Dan, jika melihat diri kami sekarang, maka satu komentar yang muncul : wah, kami sudah semakin tua (NOTE : tanpa menyertakan gw di dalamnya. Hahahaha). Sederas-derasnya aliran sungai yang habis diimbasi hujan deras, aliran waktu memang yang paling mengagetkan. Tiba-tiba saja kami telah berada di semester ganjil kami yang ketiga, padahal kesannya belum berapa lama ketika kami seangkatan ketakutan saat BEM ISIP dan Teknik mendobrak pintu GSG kemudian mengamuk-ngamuk gak jelas.

Yah, whatever. Apapun itu, jelas sekali kalau Tuhan adalah Dzat yang gak patut ditandingi soal kemampuan-Nya dalam merancang skenario kehidupan. Siapa yang sangka, di balik sakitnya dibuat gagal berkali-kali, sampai akhirnya gw menyerah dan harus mengikhlaskan pintu menuju impian terbesar gw tertutup, Dia menawarkan pintu lain yang tidak gw harapkan terbuka, dan ternyata itu menyenangkan. Menjalani sesuatu yang bukan gw banget adalah hal yang sangat sulit, tapi dengan yakin gw akui kalau gw bahagia di sini. Saat ini, beserta keinginan suasana begini bertahan hingga lama.

Bukan kumpulan nilai dewa yang menjadi sumber terbesar dari sekian kenyamanan yang sekarang gw rasakan. Bukan itu, melainkan temen-temen gw yang selalu menjadi senjata ampuh untuk menyingkirkan derita perkuliahan yang keras. Mereka memang gak bisa masuk dalam kategori rekan ideal yang gw harap-harapkan. Cara mereka untuk survive juga gak baik dan gak bijaksana. Tapi gw menyukai atmosfer yang mereka ciptakan, yang bagi gw, begitu match dan friendly. Mungkin bener kalau gw terdampar di lingkungan yang tidak punya nama besar, tapi gw gak yakin kalau gw akan menemukan pertemanan yang seperti ini di tempat lain. Karena itulah, gw tetap bersyukur. Gw berterima kasih kepada Tuhan karena telah membawa gw pada kalian, telah menjadikan gw sebagai bagian dari kalian, juga bangga karena memiliki kalian.

Gw bahagia di sini. Saat ini, sampai nanti. So allow me to give you all "our International Standard *** Fingers". Hahahahaha.


No comments:

Post a Comment