Terkadang gw bertanya-tanya,"Seperti inikah rasanya cinta mati?". Gw tidak pernah menjawabnya, atau barangkali, tidak berani menjawab. Yang jelas, yang tersisa untuk gw setelah menyerah tentang SNMPTN tahun lalu adalah ikhlas. Toh, apalagi yang bisa gw lakukan untuk sesuatu yang mustahil gw miliki? Maka, gw memilih berlaku selayaknya pecinta satu sisi yang gentle.
Kemudian, malam ini, semua ilusi hebat itu kembali membayangi kepala gw. Gw pun teringat kalau gw pernah mengaku begini,"Rasanya sakit, tapi gak mampu untuk benci." Walaupun kesannya seperti imitasi quote FTV, tapi itu nyata, dan gw tidak tahu sampai kapan kondisi begitu akan bertahan. Mungkin sedetik setelah gw selesai menulis posting ini, atau besok, atau bahkan selamanya. Mungkin sampai gw berhasil membesarkan anak gw hingga menjadi dokter ahli, dan mungkin saja karena itu gw akan iri mati-matian pada anak gw sendiri. Hahahaha. Gw juga merasa heran kenapa bisa muncul rasa sakit sesudah gw menetapkan diri untuk ikhlas. Yah, barangkali sakit itu muncul karena gw harus ikhlas, bukan karena gw tidak sukses mewujudkan apa yang gw impi-impikan.
Yang gw salutkan adalah tidak ada satu pun objek yang pantas dipersalahkan atas keadaan yang gw beberkan barusan. Tidak orang tua, tidak diri sendiri, tidak juga temen-temen gw. Tuhan pun tidak, karena gw memang tidak pernah sekalipun menyesal berada di tempat gw yang sekarang. Oleh karena itu gw takjub, mengenai betapa kerennya skenario yang Dia pikirkan sehingga gw tidak pernah dapat kesempatan untuk memelihara dendam.
Gw membiarkan segala cinta lama dan lukanya sekalian menetap di bagian hati manapun yang mereka suka. Gw biarkan mereka datang dan pergi. Gw biarkan mereka mengganggu dan tidur dengan tenang kapanpun mereka mau. Gw angkat tangan dalam hal berurusan dengan mereka, selain karena optimis gw tidak akan sanggup melakukan apapun atas mereka, juga karena gw masih mempunyai dimensi hati lain yang perlu gw perhatikan : hidup gw saat ini. Thanks to reality. Kau sudah menjadi senjata ampuh tangguh untuk melawan menye-menye yang tiba-tiba kambuh.
No comments:
Post a Comment