Malam Sakit Kepala

MATILAH.

Kepala gw yang cenat-cenut bilang begitu. Bukan, bukan karena gw rindu SM*SH, atau apalah yang dirasakan remaja ababil lainnya. Sepertinya ini adalah akumulasi total dari sekian kebiasaan tidak baik yang gw lakukan : pemenuhan nutrisi yang tak teratur serta tidur seenaknya semaunya. Terpapar ke kipas angin yang tersaklar high selama kurang lebih 4 jam sudah cukup untuk membuat suhu tubuh gw memberontak. Bodohnya, setelah itu semua, gw malah menikmati Magnum dengan gembira sehingga perut gw berasa galau sekarang.

Seluruh himpitan yang semester ganjil ini berikan agaknya turut mendukung penderitaan yang gw alami. Bayangpun, untuk seorang anak bawang yang baru tau IT kemaren sore, tiga biji sistem harus selesai dalam jangka waktu kurang dari 6 bulan. Demi apalah. Terkadang gw mau curhat sedikit sama Tuhan kalau sebenarnya kepala gw ini gak hebat-hebat amat. Jadi, aku mohon pada-Mu untuk mempertimbangkan ulang semua ujian hidup ini, yang kupikir terlalu berat untuk kutanggung sendirian. Lalu, karena aku gak percaya kalau seorang pacar akan memicuku untuk bersemangat menghadapi semua tantangan yang ada, percayalah, aku mulai menganggap kloning itu halal.