Satu kata dan satu tanda baca : LEGA!
Berasa banget ya plongnya kalau segala macam tugas udah selesai. Gw nyaris lupa dengan seabrek kesusahan yang gw temui untuk nyelesain paper Metodologi Penelitian dan resume Jarkom. Padahal, kalau nge-recall balik apa yang terjadi selama seminggu ini, sungguh amazing kesannya kalau gw bisa punya waktu sisa dan nulis posting dengan santai seperti sekarang.
Rentetan bencana dimulai ketika gw harus bergumul dengan paper Formal Methods pesanan Sang Dosen. Kalau mau tahu deritanya, pada semester yang lalu, saat gw mengambil mata kuliah Sistem Operasi I dengan beliau sebagai penanggung jawabnya, gw harus membaca satu-satu isi folder "Referensi" yang berukuran 62.9 MB untuk menuntaskan tugas pengganti UAS darinya. Bayangin pooooi! Mungkin akan pantas kalau gw anugerahi sepasang mata bola gw ini dengan gelar Anumerta karena siang malem yang gw pantengin ya cuma ituuuuuuuuu aja. Bahkan, dengan tingkat aware yang separah tadi, tugas celaka itu rampungnya sejam sebelum deadline dong. Wah, gw gak berani berimajinasi deh tentang apa yang terjadi pada mereka yang ngegarap tugas tersebut saat H-1.
Untungnya, alhamdulillah sesuatu, proses pengerjaan paper kali ini tidak seburuk yang kemaren. Total jumlah page yang harus gw save dan gw telusuri hanya mencapai nominal 20-an MB. Ya, mungkin bagi golongan orang awam, itu sudah termasuk banyak. Pertama kali begini, gw yang biasanya cuma kopas Wikipedia juga terhenyak dan tertampar ketika terpaksa berurusan dengan "jurnal internasional" dan "tata cara membuat kutipan yang benar". Apa boleh buatlah, pemahaman gw terhadap suatu problem harus seluas mungkin agar gw bisa men-generate point of view sendiri, sehingga tidak disangka plagiator.
Ambillah kesimpulan: lambat laun, gw sudah mulai teradaptasi dengan penderitaan yang jurusan ini tawarkan ke gw. Sungguh manusia itu makhluk yang super ya.
Tetap saja, akhirnya beban gw yang paling banyak. Saat bagian salah satu anggota kelompok bermasalah, siapa lagi yang akan rela meng-cover-up kalau bukan gw? Terkait editing, siapa lagi yang terpikirkan di kepala kalau bukan gw? Sebenernya, untuk perihal halaman judul dan pengumpulan via email, itu bukan jatah gw. Tapi gimana ya, tugas ini selesainya di tangan gw gitu. Jadi, tanpa mau dianggap maruk, siapa lagi yang harus melakukan semua itu kalau bukan gw???
Bersyukurlah gw saat teman gw yang lain bersedia meng-handle seksi hardcopy. Sepertinya yang satu ini gw tidak akan sanggup karena sedang terjangkit penyakit sejuta umat : "cekak".
Belum sempat menghirup napas, Tanto dan Choi ribut-ribut soal resume Jaringan Komputer. Kali ini, kami disuruh ngerangkum apa yang Sang Dosen bicarakan pada pertemuan pertama. Gw mau meringis miris aja kalau inget gw yang gak memperhatikan sama sekali (dan tambah meringis lagi ketika hal yang sama berlaku pada seluruh temen sekelompok gw). Gw sibuk dengan Daze, mengkepoi hal-hal lain yang entah apa dan tidak ada hubungannya dengan mata kuliah saat itu. Gw mencoba menetralisir keadaan dengan posting di grup angkatan dan menanyai mereka yang kira-kira mendengar cuap-cuapan Sang Dosen, namun respon yang gw dapat bisa dikompres jadi satu: "gw ngantuk, suara [piiip] kayak pedangdut sih."
Aaaaalllriiight! (-____________-)"
Setelah perjuangan panjang menembus langit ketujuh, kelompok kami bertemu dengan seorang malaikat berdarah Jawa bernama Ahmad Khairudin yang dengan rajinnya mencatat segala materi hari itu. Oh, we're saved. Maka malam itu juga, segala bentuk pergalauan melenyap, hilang tanpa bekas. Resume yang gak tahu genah atau tidak itu siap dikirim ke tujuan pagi ini.
Sehabis semua itu, gw tepar dengan pose najis bersama buku teks Komunikasi Data. Hahahaha.
No comments:
Post a Comment