Kayak judul sinetron ya? Hahaha.
Buat gw, jelas itu masalah. Ya jelas masalah lah. Bayangpun, Edison yang gak pernah makan bangku sekolahan aja bisa se-melegenda itu, masa' gw, yang terang-terangan mahasiswa gitu loh, cuma jadi orang biasa??? Apa gak lucu? Kemana harga diri gw sebagai manusia berpendidikan?!
Apa bisa saya menjadi seperti Edison? Hei, orang besar bermimpi besar! Nothing impossible, men! Dunia gak butuh mereka-mereka yang bermental pesimis dan hobi meluncurkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Oke, sepertinya harus diulang lagi nih quote-nya Calvin Coolidge: Tak ada satupun di dunia ini yang dapat menggantikan ketekunan. Bakat tak akan bisa menggantikan. Banyak sekali orang berbakat yang tidak sukses. Jenius tidak akan menggantikan. Pendidikan pun tidak. Dunia sudah penuh dengan orang-orang berpendidikan yang tidak melakukan apa-apa. Ketekunan dan keteguhan hati sajalah yang berkuasa. See? Bakat tidak pernah mengalahkan kerja keras. Pintar tidak pernah mengalahkan rajin. Ini keadilan Tuhan. Jadi, gak perlu modal jenius untuk jadi hebat. Karena Dia melihat kegigihan seseorang, bukan urutan informasi genetik dalam DNA yang diwariskan nenek moyang zaman dahulu kala kepada keturunannya.
Orang yang biasa-biasa aja hanya mendapat jatah yang 'biasa'. Suksesnya pun sukses 'biasa'. Ibaratnya pujian dari bos itu cuma "oke", "pas", atau "good". Gw gak mau itu. Gw gak sudi hidup gw sekedar sekolah-nikah-membesarkan anak-kemudian mati. Ayolah, standar sekaliiii. Gw ingin sesuatu yang 'wah' terjadi dalam rentang usia gw yang singkat ini, yang mampu menyuntikkan semangat untuk gw biar bangun pagi setiap hari. Gw ingin komentar "excellent", "brilliant", atau "perfect" untuk hasil kerja gw. Tidak apa-apa kalaupun gw tidak dikenal karena gw bukan popularity-oriented, tapi gw ingin tangan gw ini pernah menciptakan sebuah perubahan positif, baik untuk diri sendiri, atau orang lain, bahkan jagat raya!
Itulah hidup yang menantang dan gak datar; yang menurut gw begitulah cara sebaik-baiknya untuk memanfaatkan nyawa dan raga yang telah dianugrahkan Tuhan. Toh gak ada ruginya jadi luar biasa. Malahan gw bisa sangat bangga menceritakannya saat Munkar dan Nakir bertanya dalam kubur,"Apa yang telah kamu perbuat selama di dunia?"
Adopsi prinsip gw: "Extraordinary" itu sebuah keharusan, bukan pilihan. Jangan mau jadi biasa.
No comments:
Post a Comment