Rest in peace.
Bukan maksudnya gw meninggal di bulan Juli ya. 'Rest in peace' di sana menggunakan makna sebenarnya, dimana bulan Juli memberikan gw sedemikian banyak waktu untuk larut dalam ketenangan hidup. Tidak lagi dihantui oleh bayang-bayang soal dewa, tidak lagi dikejar-kejar oleh deadline, tidak lagi pusing memikirkan detik-detik yang terbuang menuju hari-H. Semuanya santai, mengalir, tanpa kesibukan, dan gw menikmatinya. Memang sih ada beberapa hari dimana gw harus kesana kemari untuk bisnis dan juga begadang sampai pagi untuk menuntaskan semua kerjaan yang belum selesai. Tapi setidaknya hari-hari gw sekarang tidak terforsir lagi seperti jaman-jaman persiapan gw dulu. Long live for me. Hahahaha.
'Beristirahat dalam damai' merupakan frase yang tepat, gw rasa. Dengan berakhirnya SIMAK, tidak ada lagi ujian masuk PTN yang gw ikuti. Dengan keluarnya IP yang memuaskan, selesai sudah semester genap tanpa gw harus melibatkan diri dalam SP. Lalu, dengan keputusan gw menolak jadi maba lagi tahun ini, tidak ada kepentingan untuk daftar ulang ataupun kehebohan untuk menyambut ospek bulan depan. Semua itu tidak ada. Hanya mp4, manga, serta seperangkat PC warnet terdekat yang setia dan selalu siap mengiringi aksi bermalas-malasan gw ini.
Viva Carlsberg! [membuka botol bir] XD
Tentunya gw tidak semalas yang kalian kira. Di masa depan, semester 'setan' menunggu, 'Plan B' menunggu, FKUI menunggu (ceileh). Kepala gw bilang kalau gw butuh semacam pre-start action agar semuanya berakhir sukses dan on-time. Gw gak mau kemampuan gw dalam manajemen waktu dipecundangi, sehingga dalam periode yang terbilang 'sesuka-sukanya' ini pun gw tetap harus memasang status siaga.
Satu hal lain yang begitu menggembirakan adalah Ichigo bisa kumpul lagi di Lampung karena dalam rangka pulkam. Walaupun sampai sekarang gak pernah lengkap 40, segelintir kepala aja udah cukup untuk ngebuat rusuh kok. Terbukti dengan terguncangnya Lampung Fair karena obrolan kami tentang 'penetrasi' dan euforia gak penting pas naik kora-kora. Hahahaha. Maklumilah, kami ini para remaja yang kelebihan hormon pertumbuhan XD
Setelah puas ngrumpi dan ngongek 'temen minum bir' gw di SMANDA (hehe), agenda selanjutnya adalah nonton Harry Potter. Gw gak ikut karena salah ngira kalau besok itu hari Sabtu dimana gw ada sedikit urusan dan gak bisa dateng ke 21 jam setengah empat kayak gitu, padahal yang bener besok itu Jumat dimana keadaan gw sedang all-day-free. Ketika ngeliat kalender, gw langsung ngerasa bego dan cepet-cepet ngirim sms ralat konfirmasi. Sayangnya, bukannya menyembuhkan kebegoan gw, gw malah dibikin ngerasa lebih bego lagi saat koordinatornya bilang,"Yah, telat lo Pep. Coba bilang dari tadi. Tiketnya udah dipesenin."
Lupakan saja kebodohan yang gak mau gw ungkit-ungkit itu karena toh besoknya Ichigo mau karaokean bareng. Meskipun Invis tutup karena pengaruh Ramadhan, setelah cukup lama muter-muter di Gramedia, akhirnya kita mendaratkan pantat di PH. Sekali lagi gw bilang, segelintir kepala aja udah cukup untuk ngebuat rusuh dan itu juga terjadi kali ini. Mulai dari ngetawain pizza yang bau kaos kaki sampai rebutan mau ngedatengin On Clinic. Hahahaha. Maklumlah, kami ini juga para remaja yang sok dewasa sebelum waktunya. Wakakakakakakak XD
Pada akhirnya, gw harus merelakan diri memasuki bulan Ramadhan yang suci dengan sedikit penyesalan esok hari gak akan bisa makan seenaknya lagi. Entahlah itu pikiran siapa, tapi yang jelas batok kepala gw ini gak level untuk beranggapan seperti itu. Ramadhan punya segudang berkah, termasuk undangan bukber yang diprediksi akan bejibun mendatangi gw, yang tentu saja semuanya akan gw hadiri. Selain sebagai momen perbaikan gizi, gw selalu setuju kalau pulang malem-malem itu seru.
Q : Tunggu, tunggu. Ini niatnya bukber tulus ikhlas untuk mempererat tali silaturahmi atau ternyata jadi alasan untuk main malem?
A : Buat gw, dua-duanya boleh. Ahahahahahaha XD
Sebelum gw lupa mengungkapkannya, ternyata ada satu kesempatan lagi yang gak mau gw lewatkan, apapun yang terjadi : reunian LCT SMANDA. Satu tahun itu sebentar, kata orang-orang, tapi udah cukup ngebuat gw merasa sangat butuh untuk melihat lagi muka-muka anak bangsa yang jadi temen-temen seperjuangan-sehidup-semati gw dalam mengharumkan nama almamater. Gw tahu kalau Rasulullah sangat sedih berpisah dengan Ramadhan ; tapi jujur, gw kira gw ingin agar lebaran cepat-cepat datang dan secepatnya itu pula kami bisa bertemu. Gw harap, sikap gw ini tidak membuat Rasul-ku yang tercinta menghapus syafaatnya yang telah dipersiapkan untukku [pede amat deh].
Aku tau di surga nanti aku bisa minta Maicih banyak-banyak, tapi kurasa jarak waktu ke sana masih agak lama. Hehehehe.
Mari tuangkan champagne dan bersulang untuk Juli. Cheers!
No comments:
Post a Comment