Ini adalah hukuman yang harus diterima oleh seorang anak muda yang serba sok tahu.
Kesalahanku yang utama adalah berpraktek tanpa teori.
Seperti quotes Leonardo da Vinci : He who loves practice without theory is like the sailor who boards ship without a rudder and compass and never knows where he may cast (Dia yang mencintai praktek tanpa teori ibarat pelaut yang menyukai perahu tanpa kemudi dan kompas, dan dia pun tak akan pernah tahu dimana dia akan terdampar).
Practice without theory-----Aku tidak pernah bertanya kepada siapapun perihal bagaimana mencuci pakaian yang baik. Satu-satunya modalku untuk mencuci otodidak hanyalah sebersit intuisi setelah membaca petunjuk cara mencuci di bagian belakang bungkus detergen.
Tidak ada masalah dalam beberapa hari (awalnya), namun nasib berkata lain saat suatu pagi aku hendak mencuci seprai bantal dan gulingku yang berwarna hijau.
Tidak pernah kuketahui kalau ternyata si seprai merupakan bahan tercuci yang mudah luntur. Sialnya, dengan tanpa dosa, kurendam seprai celaka itu dengan pakaian-pakaian lainnya ; sampai kutemukan air rendaman tiba-tiba berubah jadi sirup melon sejam kemudian...
Aku langsung kelabakan mengeluarkan pakaian-pakaianku dari ember perendaman, hingga kemudian kutemukan dua potong bajuku mulai aneh warnanya (ada bercak-bercak hijau tidak jelas).
Pikiranku langsung terarah kepada botol Bayclin yang terpojok di sudut bak mandi. Tanpa pikir panjang, langsung kusiram kedua potong bajuku tersebut dengan beberapa tetes Bayclin dan kudiamkan untuk beberapa saat.
PS. Aku tahu kalau Bayclin itu pemutih, tapi aku tidak tahu kalau kata "pemutih" itu benar-benar "pemutih".
Dua potong bajuku tadi : yang satu berwarna putih, sementara yang satu berwarna biru pucat. Untuk si warna putih, benar-benar terselamatkan dengan sukses ; kontras sekali dengan keadaan si biru pucat, makin "pucat" saja dia, serasi betul dengan wajahku yang juga langsung ikutan pucat.
Si Biru Pucat tiba-tiba berubah nama menjadi Si Loreng Norak. Di beberapa bagian masih terlihat sisi birunya, namun di bagian lain jelas sekali terdapat warna pink muda---hampir serupa dengan warna kulit.
Never knows where he may cast-----Aku baru saja kehilangan baju lengan panjang paling ganteng yang aku punya T_T'"
Setiap peristiwa memiliki sisi positif dan negatif. Sisi negatifnya sudah jelas sekali, namun saat ditanya apa pelajaran yang bisa kuambil dari kasus kali ini, maka kujawab,"Jangan biarkan pakaian berwarna yang Anda punya bercampur dengan cairan pemutih."
Kesalahanku yang utama adalah berpraktek tanpa teori.
Seperti quotes Leonardo da Vinci : He who loves practice without theory is like the sailor who boards ship without a rudder and compass and never knows where he may cast (Dia yang mencintai praktek tanpa teori ibarat pelaut yang menyukai perahu tanpa kemudi dan kompas, dan dia pun tak akan pernah tahu dimana dia akan terdampar).
Practice without theory-----Aku tidak pernah bertanya kepada siapapun perihal bagaimana mencuci pakaian yang baik. Satu-satunya modalku untuk mencuci otodidak hanyalah sebersit intuisi setelah membaca petunjuk cara mencuci di bagian belakang bungkus detergen.
Tidak ada masalah dalam beberapa hari (awalnya), namun nasib berkata lain saat suatu pagi aku hendak mencuci seprai bantal dan gulingku yang berwarna hijau.
Tidak pernah kuketahui kalau ternyata si seprai merupakan bahan tercuci yang mudah luntur. Sialnya, dengan tanpa dosa, kurendam seprai celaka itu dengan pakaian-pakaian lainnya ; sampai kutemukan air rendaman tiba-tiba berubah jadi sirup melon sejam kemudian...
Aku langsung kelabakan mengeluarkan pakaian-pakaianku dari ember perendaman, hingga kemudian kutemukan dua potong bajuku mulai aneh warnanya (ada bercak-bercak hijau tidak jelas).
Pikiranku langsung terarah kepada botol Bayclin yang terpojok di sudut bak mandi. Tanpa pikir panjang, langsung kusiram kedua potong bajuku tersebut dengan beberapa tetes Bayclin dan kudiamkan untuk beberapa saat.
PS. Aku tahu kalau Bayclin itu pemutih, tapi aku tidak tahu kalau kata "pemutih" itu benar-benar "pemutih".
Dua potong bajuku tadi : yang satu berwarna putih, sementara yang satu berwarna biru pucat. Untuk si warna putih, benar-benar terselamatkan dengan sukses ; kontras sekali dengan keadaan si biru pucat, makin "pucat" saja dia, serasi betul dengan wajahku yang juga langsung ikutan pucat.
Si Biru Pucat tiba-tiba berubah nama menjadi Si Loreng Norak. Di beberapa bagian masih terlihat sisi birunya, namun di bagian lain jelas sekali terdapat warna pink muda---hampir serupa dengan warna kulit.
Never knows where he may cast-----Aku baru saja kehilangan baju lengan panjang paling ganteng yang aku punya T_T'"
Setiap peristiwa memiliki sisi positif dan negatif. Sisi negatifnya sudah jelas sekali, namun saat ditanya apa pelajaran yang bisa kuambil dari kasus kali ini, maka kujawab,"Jangan biarkan pakaian berwarna yang Anda punya bercampur dengan cairan pemutih."
No comments:
Post a Comment