Wednesday, November 17, 2010

High School Neper Ends (P.2)

Previous : High School Neper Ends (P.1)


Aku mau mundur mulai pas pendaftaran aja dulu deh.

Pertama kali aku ke SMANDA itu pas akhir-akhir pendaftaran. Ke sananya bareng ibuku (walaupun di rumah aku panggil "mama", tapi tetep aja kalo bilang ke temen-temen ya "ibu"---entah kenapa aku agak-agak gimanaaaaaa gitu dengan kata "mama-ku"---) naek motor merah butut yang remnya bunyi cengat-cengit rame. Sampe SMANDA aku langsung dapet formulir, karena di loket itu udah gak ada lagi yang ngantri. Jauh dari perkiraan ; kirain semakin deket deadline akan makin rame, kayak nungguin konser dangdut semaleman (lebai aja), taunya sepi asli.

Terus ngisi formulir ditemenin mbak-mbak gagah (#syoooh...) yang (belakangan aku tahu) berseragam PASIS.


Sementara ibuku nganterin formulirnya, aku pergi dulu nyari toilet karena kebelet pipis. Akhirnya aku cecarian bagian SMANDA yang mirip sama toilet (anak baru, belum kenaaaallll) deh, sampe akhirnya ketemu sebuah tempat terpencil yang penuh kamar-kamar (yang dari baunya) emang mengesankan 'inilah tempat yang saya butuhkan'. Tanpa pikir panjang, aku langsung masuk ke dalem salah satu pintu lalu melaksanakan ritual buang hajat yang sakral sekhusyuk mungkin.

Bisa ditebak, kemudian aku keluar dengan wajah lega dan puas plus senyum mengembang gak jelas.


--------o0o--------


Setelah aku resmi jadi anak kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung, melalui beberapa proses "penyadaran" tak sengaja, aku pun tahu kalo sebenernya pas pendaftaran itu aku PIPIS DI TOILET COWOK.

(NB. Aku pipis di toilet belakang kelas 12IPA5)


Udah lah, jamak, Feb.
Anggep aja khilaf, gak ada yang liat ini.
Ada yang liat juga, pasti mereka mikirnya waktu itu aku ini cowok, dan emang tempat pipisnya di toilet cowok.

Fuh...


TO BE CONTINUED to High School Neper Ends (P.3)

No comments:

Post a Comment